Friday, November 19, 2010

Tetap Optimis di dalam Kondisi yang Sulit





Di dalam menjalani kehidupan di dunia yang fana ini, maka di dalam melakukan suatu usaha seseorang itu mungkin akan mengalami berbagai hambatan, kesulitan dan jalan buntu. Ada kalanya apa saja hal yang telah diperhitungkan secara cermat ternyata tidak mendatangkan hasil seperti yang diinginkan. Allah memberikan petunjuk, bahwa di balik kesulitan itu ada kemudahan, bahwa di balik kerugian itu ada keuntungan kalau kita teliti dan cermati, sebagaimana dalam firman-Nya:

“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (QS. Alam Nasyrah: 5)

Diulangi lagi oleh Allah:

“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (QS. Alam Nasyrah: 6)

Dalam hal ini maknanya Allah menjanjikan munculnya kemudahan itu berasal dari kondisi kesulitan. Sesungguhnya, Allah juga mengajarkan perihal optimisme bahkan kegembiran di tengah-tengah kesulitan yang dihadapi dengan ayat tersebut. Allah itu Maha Kuasa atas segala sesuatu, termasuk menyingkirkan kesulitan yang dihadapi seseorang. Kuncinya, orang tersebut tidak menghindari kesulitan tersebut sebaliknya menyediakan waktu dan pikiran untuk mengatasinya sambil menyadari sepenuhnya, bahwa kesulitan yang dihadapi tersebut merupakan satu “tahap” menuju “tahap” selanjutnya yang akan terbebas dari kesulitan, kemudian berada dalam suasana yang lapang.

Antara kesulitan dan kemudahan adalah seperti dua sisi dari satu mata uang. di dalam kehidupan di dunia. Seseorang bisa mengelolanya karena menyadari sepenuhnya bahwa di antara keduanya tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Rasanya tidak ada kesulitan yang tidak dapat diatasi kalau seorang hamba Allah bersungguh-bersungguh untuk memecahkan masalah itu. Allah sendiri tidak akan memberikan beban yang tidak sanggup bagi hamba-Nya untuk memikulnya, sebagaimana dinyatakan-Nya dalam QS. Al-Baqarah: 286, di mana hal itu menjadi jaminan bahwa setiap masalah yang dihadapi hamba Allah insyaAllah pasti dapat dicari jalan keluarnya dengan memohon pertolongan Allah.

“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya.” (Qs. Al-Baqarah: 286)

Karena itu, penting sekali seseorang hamba Allah selalu menghidupkan optimisme dalam diri bahwa setiap masalah yang dihadapi pasti ada jalan keluarnya, dan optimisme bahwa Allah akan menolongnya jika seseorang itu memohon kepada-Nya.






Title: Tetap Optimis di dalam Kondisi yang Sulit; Written by AMH; Rating Blog: 5 From 5

No comments:

Post a Comment