Semua kesuksesan yang dicapai semuanya merupakan pemberian Allah. Dengan kata lain semua nikmat adalah berasal dari Allah. Diberikannya usaha yang lancar, kesehatan, makanan, pakaian dan tempat tinggal. Apa jua yang ada pada diri kita semuanya dari Allah. Bersyukur kepada Allah adalah wajib hukumnya. Bahkan dalam kondisi apapun. Allah masih memberi hidup kepada seseorang merupakan nikmat yang diberikan oleh Allah.
“Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku” (QS. Al-Baqarah: 152).
QS. Ibrahim: 34:
“Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dari segala apa yang kamu mohonkan kepadanya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu, sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah).”
Dengan mengingat-ingat segala nikmat yang diberikan kepada kita, kita akan merasa ternyata kita tidak mempunyai apa-apa di dunia ini. Semua yang kita miliki pada saatnya akan diambil kembali oleh Allah. Sesorang pun hanya menumpang hidup di bumi Allah.
Jika seseorang kaya, penjiwaan rasa bersyukur itu akan menerbitkan kerendahan hati yang mendalam. Tak mungkin seseorang kaya, mempunyai uang dan harta benda yang dilebihkan dibandingkan dengan orang, jika bukan karena pertolongan dari Allah. Jadi mereka kaya karena “dibantu” oleh Allah. Karena dibantu oleh Allah apakah layak seseorang yang kaya berlaku sombong?
Dan jika seseorang ditakdirkan sebagai orang miskin, wajib pula bersyukur atas semua karunia yang diberikan oleh Allah kepadanya. Jelas sekali, bahwa dengan bersyukur kepada Allah itu akan dapat menghilangkan rasa kecil hati. Apakah tidak mungkin Allah akan mengubah nasibnya di kemudian hari? Dan bukankah Allah telah berjanji bahwa jika hamba bersyukur atas semua nikmat yang telah diberikan kepadanya maka Allah akan menambah nikmat-Nya? Jadi jika seseorang mau diubah nasibnya oleh Allah maka wajib baginya pandai-pandai bersyukur. Setiap langkah yang diiringi rasa syukur kepada Allah akan membuka turunnya nikmat Allah yang lebih banyak. Inilah keindahan dari rasa syukur kepada Allah, dan bukan kepada yang selain Allah.
Bersyukur adalah kunci ajaib yang mengubah kegelisahan kepada ketenangan, perasaan tertekan kepada kelapangan dada. Tidak ada yang bisa mengerem hawa nafsu manusia yang tiada mengenal batas selain dengan bersyukur. Sebaliknya juga tidak ada yang bisa menghilangkan rasa mengeluh dalam hati selain dengan bersyukur. Inilah rahasia yang akan membuat seseorang mulia di hadapan manusia dan di hadapan Allah.
No comments:
Post a Comment